Sunday, December 20, 2020

VALUASI EKONOMI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR KABUPATEN BOGOR

 

"THE ECONOMIC VALUATION OF MOUNT PANCAR NATURE PARK, BOGOR REGENCY"



Author(s)

  Tatan Sukwika, Hendrietta Kasih


Abstract
Mount Pancar Nature Park (TWAGP) was located in Karang Tengah Village, Babakan Madang District, Bogor Regency. As a unity of sustainability, the TWAGP ecosystem must be able to provide benefits with various values. In the context of the valuation approach, of course, there are practical and normative dimensions for selecting ecosystem services. This study aimed to determine the factors that affect the number of visits to TWAGP and calculate the economic valuation of TWAGP based on the travel cost method (TCM). The method used was TCM. This method was calculated based on total consumer surplus, the coefficient of travel expenses, and total visits respondents. The analysis showed that four factors influence visit frequency, to TWAGP including, cost of travel, level of education, length of knowledge and distance travelled. The consumer surplus of individuals per visit was Rp209.000, and the total economic value was Rp8.535.978.000. The recommendation is a response to the willingness of visitors to pay an additional entry fee than what enforced needs to followed by improving the quality of tourist attractions so that visitors are satisfied and increasingly want to return to visit.
.
 
Keywords
Consumer surplus, Economic valuation, Mount pancar nature park, Sustainability, Travel cost method
 

How to cite:
Sukwika, T., & Kasih, H. (2020). Valuasi Ekonomi Taman Wisata Alam Gunung Pancar Kabupaten Bogor. Jurnal Destinasi Pariwisata, 8(2), 285-290. doi: https://doi.org/10.24843/JDEPAR.2020.v08.i02.p17   


Jurnal Destinasi Pariwisata by https://ojs.unud.ac.id/index.php/destinasipar is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
 
 
References
 
Amelia, D. (2016). Willingness to pay (WTP) masyarakat DIY terhadap obyek wisata kebun raya dan kebun binatang gembira loka. (Skripsi), Universitas Muhammdiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Aprilian, R. (2009). Analisis permintaan dan surplus konsumen aman wisata alam situ gunung dengan metode biaya perjalanan. (Skripsi), Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Bappenas. (2016). Indonesia biodiversity strategy and action plan 2015-2020. Jakarta: Kemeterian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Cárdenas-García, P. J., Sánchez-Rivero, M., & Pulido-Fernández, J. I. (2015). Does tourism growth influence economic development? Journal of Travel Research, 54(2), 206–221. doi:10.1177/0047287513514297

Gómez-Baggethun, E., & Ruiz-Pérez, M. (2011). Economic valuation and the commodification of ecosystem services. Progress in Physical Geography, 35, 613-628.

Haban, Y., Koleangan, R. A. M., & Kawung, G. M. V. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan dan nilai ekonomi kebun raya Bogor. Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Daerah, 19(1), 1-9. doi:10.35794/jpekd.15775.19.1.2017

Hironimus, Y. S., Rijanta, R., & Iskandar, D. A. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi peran aktivitas pariwisata di taman nasional komodo terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah kabupaten Manggarai Barat. Region, 14(2), 141-153. doi:10.20961/region.v14i2.23280

Iasha, A., Yacob, M. R., Kabir, I., & Radam, A. (2015). Estimating Economic value for potential ecotourism resources in puncak lawang park, Agam district, West Sumatera, Indonesia. Procedia Environmental Sciences, 30, 326-331. doi:10.1016/j.proenv.2015.10.058

Jala, & Nandagiri, L. (2015). Evaluation of economic value of pilikula lake using travel cost and contingent valuation methods. Aquatic Procedia, 4, 1315-1321. doi:10.1016/j.aqpro.2015.02.171

Khisma, T. A. (2016). Dampak kemacetan kota Yogyakarta terhadap kepuasan wisatawan kota Yogyakarta tahun 2016. (Skripsi), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Limaei, S. M., Ghesmati, H., Rashidi, R., & Yamini, N. (2014). Economic evaluation of natural forest park using the travel cost method (case study; Masouleh forest park, north of Iran). Journal of Forest Science, 60(6), 254-261.

Matthew, N. K., Shuib, A., Ramachandran, S., & Mohammad-Afandi, S. H. (2019). Economic valuation using travel cost method (TCM) in kilim karst geoforest park, Langkawi, Malaysia. Journal of Tropical Forest Science, 31(1), 78-89. doi:10.26525/jtfs2019.31.1.7889

Pradnyana, I. G. N. B., Arnawa, I. K., & Tamba, I. M. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan di taman hutan raya Ngurah Rai. AGRIMETA:  Jurnal pertanian berbasis keseimbangan ekosistem, 5(10), 42-48.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukwika, T. (2018). Peran pembangunan infrastruktur terhadap ketimpangan ekonomi antarwilayah di Indonesia. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6(2), 115-130. doi:10.14710/jwl.6.2.115-130

Tiwari, S., Nepali, S. C., Paudel, J., & Upadhaya, S. (2017). Ecotourism in protected a areas of Nepal: An application of individual cost method travel. Research Journal of Agriculture and Forestry, 5(1), 1-6.

Tripomo, R. S., & Soesatyo, Y. (2014). Pengaruh jumlah wisatawan objek wisata gunung bromo terhadap sektor perdagangan, hotel dan restoran di kabupaten Probolinggo. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 2(3), 1-9.

Wiratini, N. N. A., Setiawina, N. D., & Yuliarmi, N. N. (2018). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi niat kunjungan kembali wisatawan pada daya tarik wisata di kabupaten Badung. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 7(1), 279-308.
 

SISTEM PROTEKSI AKTIF DAN SARANA PENYELAMATAN JIWA DARI KEBAKARAN DI RSUD KABUPATEN BEKASI

 "THE SYSTEM OF ACTIVE PROTECTION AND LIFE-FIRE SAFETY FACILITIES IN RSUD BEKASI REGENCY"



Author(s)

  Melia Listia Sari, Tatan Sukwika


Abstract
As a public facility, the RSUD hospital building had to identify from potential fire hazards, a fire protection system is needed. The actual effort is the implementation of a fire protection system by the procedures, including an active protection system and life-saving facilities. Identifying the application of active protection systems and life-saving facilities and the reliability of building safety against fire. The study used descriptive qualitative to reveal events or facts and circumstances that occur according to conditions in the field. So that it takes direct observations and interviews with informants to get data. The application of an active protection system has a condition value of 17.04%. Life-saving facilities component value of 23.25%. The reliability value of building safety was 87.48% or the "B" good category. Overall, the value of active protection components, the condition of life-saving facilities and the reliability of building fire safety shows the reliability value in the Good category. However, there were still sub-components of the active protection system that are not owned or have not installed in every building in the RSUD.
 
Keywords
Active protection system, Building safety capability, Fire protection system, Rescue facility
 

How to cite:
Sari, M. L., & Sukwika, T. (2020). Sistem proteksi aktif dan sarana penyelamatan jiwa dari kebakaran di RSUD kabupaten Bekasi. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 11(2), 190-203. doi: https://doi.org/10.34305/jikbh.v11i2.184   


Jurnal Pengabdian Untukmu Negeri by https://ejournal.stikku.ac.id/index.php/stikku is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
 
 
References
 
Asyroffi, A. H. (2017). Perencanaan sistem tanggap darurat sebagai upaya pengendalian pada kebakaran di PT anugerah widjaja mandiri chemindo.  Skripsi. Universitas Sahid Jakarta, Jakarta.

BSNI. (2000a). SNI 03-1735-2000 Tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. In. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia.

BSNI. (2000b). SNI 03-1736-2000 Tata cara perencanaan sistem proteksi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. In. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia.

BSNI. (2000c). SNI 03-1745-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan hidran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. In. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia.

BSNI. (2000d). SNI 03-1746-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan keluar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada gedung. In. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia.

BSNI. (2000e). SNI 03-3985-2000 Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. In. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia.

BSNI. (2000f). SNI 03-3986-2000 Instalasi alarm kebakaran otomatik. In. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia.

BSNI. (2000g). SNI 03-3989-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatis untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. In. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia.

BSNI. (2004). SNI 03-7017.2-2004 Pemeriksaan keselamatan kebakaran pada bangunan gedung. In. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia.

Ekiyanto, R. T. (2018). Studi deskriptif terhadap potensi penerapan sistem evakuasi proteksi kebakaran di PT tokai rika Indonesia.  Skripsi. Universitas Sahid Jakarta, Jakarta.

Haghani, M., & Sarvi, M. (2016). Human exit choice in crowded built environments investigating underlying behavioural differences between normal egress and emergency evacuations. Fire Safety Journal, 85, 1-9.

Hambyah, R. F. (2016). Evaluasi pemasangan apar dalam sistem tanggap darurat kebakaran di gedung bedah RSUD dr. Soetomo Surabaya The Indonesian Journal of Occupational safety and Health, 5(1), 41-50.

Hidayat, D. A., Suroto, & Kurniawan, B. (2017). Evaluasi keandalan sistem proteksi kebakaran ditinjau dari sarana penyelamatan dan sistem proteksi pasif kebakaran di gedung lawang sewu Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), 134-146.

KepmenNaker. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.186/MEN/1999 tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja,  (1999).

Kowara, R. A., & Martiana, T. (2017). Analisis sistem proteksi kebakaran sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran (Studi di PT. PJB UP Brantas Malang). Jurnal Manajemen Kesehatan, 3(1), 70-85.

OHSAS. (2007). 18001: 2007. tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja– persyaratan. In. Jakarta: Occupational Health and Safety Assessment Series.

Permenakertrans. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 04/Men/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan,  (1980).

Permenkes. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit,  (2010). 

PermenPU. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan,  (2008a).

PermenPU. Permen PU No 26 PRT/M/2008, persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan,  (2008b).

Putri, O. A. (2016). Evaluasi penerapan sistem proteksi kebakaran aktif di PT reckitt benckiser Indonesia Semarang factory departemen pre produksi.  Skripsi. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Ramli, S. (2010). Petunjuk praktis manajemen kebakaran (fire management). Dian Rakyat: Jakarta.

Rijanto, B. B. (2010). Kebakaran dan perencanaan bangunan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Safaat, L. M. (2015). Gambaran tingkat keandalan sistem proteksi kebakaran gedung IGD RSUP fatmawati Jakarta.  Skripsi. Univeritas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Septiadi, H., Sunarsih, E., & Camelia, A. (2014). Analisis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan di universitas sriwijaya kampus inderalaya. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1), 49-56.

Simangunsong, N. (2017). Analisis sistem proteksi aktif dan sarana penyelamatan jiwa sebagai upaya penanggulangan kebakaran di rumah sakit vita insani Pematangsiantar.  Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Stephanie. (2017). Evaluasi sistem proteksi pasif kebakaran bangunan (Studi kasus: Millennium ICT centre).  Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukwika, T. (2018). Peran pembangunan infrastruktur terhadap ketimpangan ekonomi antarwilayah di Indonesia. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6(2), 115-130. doi:10.14710/jwl.6.2.115-130

Vanisia, S. (2017). Analisis sarana proteksi kebakaran dan sistem tanggap darurat di PT genero pharmaceuticals.  Skripsi. Universitas Sahid Jakarta, Jakarta.

MANAJEMEN PEMBINAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGI PEKERJA LAS INFORMAL DI BENGKEL LAS KABUPATEN SUMEDANG

  " MANAGEMENT OF OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY DEVELOPMENT FOR INFORMAL WELDING WORKERS AT WELDING WORKSHOPS IN SUMEDANG DISTRICT&quo...